Rabu, 19 Agustus 2009

Awal Ramadhan 1430, NU Mungkin Berbeda dengan Pemerintah ?

Bismillaahirrohmaanirrohiim. NU mungkin berbeda dengan pemerintah dalam menetapkan awal Ramadhan 1430 H, yaitu jika RUKYATUL HILAL yang diadakan di semua titik rukyat di Indonesia tidak berhasil melihat HILAL, misalnya jika hilal tertutup awan, maka NU berpendapat, WAJIB ISTIKMAL, puasa Ramadhan diawali pada Ahad tanggal 23 Agustus 2009. Mengapa demikian ? , karena pada malam Jumat, 21 Agustus 2009 menurut Lajnah Falakiah PBNU, masih tanggal 29 Sya'ban, sehingga jika pada malam Sabtu tidak berhasil rukyat, maka harus ISTIKMAL (Sya'ban disempurnakan 30 hari). Tapi menurut pemerintah, pada malam Jumat, 21 Agustus 2009 sudah tanggal 30 Sya'ban, sehingga malam Sabtunya, tanpa melakukan rukyatpun, sudah masuk 1 Ramadhan, lebih-lebih jika hilal terlihat, maka lebih mantap dan yakin. [Perhatian] Pada malam Jumat (20/08/2009) sangat sulit sekali dirukyat, karena saat matahari terbenam, bulan sudah dibawah ufuk (-1 derajat 27' 08"). Lalu timbul pertanyaan, mengapa terjadi perbedaan awal Sya'ban ? hal ini lantaran NU mengawali bulan Sya'ban pada tanggal 24 Juli, sementara pemerintah pada 23 Juli. Kenapa berbeda ? , karena RUKYATUL HILAL penentuan awal Sya'ban pada tgl 22 Juli menghasilkan hilal tidak terlihat. Kenapa tidak terlihat ? , karena pelaksanaan rukyat oleh NU pada akhir Rajab bertepatan dengan fenomena gerhana matahari cincin memberikan hasil tidak terlihat. والله أعلم بالصواب. ‏ Sumber: nu.or.id , nubatik.net , pakarfisika.wordpress.com , almanak Menara Kudus. Posted by: abdullah afif mahalli kauman wiradesa pekalongan jawa tengah INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar