Beberapa Kaifiyyah Pembacaan
Surat Yasin & Doanya pada Malam Nishfu Sya’ban
Muqaddimah:
Tentang Keutamaan Malam Nashfu Syaban:
1. Dalam Kitab Shahih Ibnu Hibban juz 12 halaman 481:
Tentang Keutamaan Malam Nashfu Syaban:
1. Dalam Kitab Shahih Ibnu Hibban juz 12 halaman 481:
عَنْ
مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :يَطَّلِعُ
اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ
خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Dari sahabat Mu’adz bin Jabal,
dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Allah memperhatikan semua mahkluk-Nya pada malam Nishfu
Sya’ban. Makai Dia memberi
ampunan kepada semua mahkluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan
orang yang bermusuhan.”
2. Dalam Kitab Al Umm karya Imam
Syafi’i radhiyallaahu ‘anhu, juz I halaman 264:
وَبَلَغَنَا أَنَّهُ
كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ فِيْ لَيْلَةِ
الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ
رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Telah sampai kepada kami riwayat
bahwa sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam
1. Malam Jum’at
2. Malam Idul Adha
3. Malam Idul Fitri
4. Malam tanggal 1 Rojab
5. Malam Nishfu Sya’ban
1. Malam Jum’at
2. Malam Idul Adha
3. Malam Idul Fitri
4. Malam tanggal 1 Rojab
5. Malam Nishfu Sya’ban
3. Dalam Kitab Tafsir Baghawi juz 7 halaman 228:
وَرَوَى أَبُو الضُّحَى عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ اللهَ يَقْضِيْ الْأَقْضِيَةَ كُلَّهَا لَيْلَةَ النِّصْفِ
مِنْ شَعْبَانَ وَيُسَلِّمُهَا إِلَى أَرْبَابِهَا لَيْلَةَ الْقَدْرِ.
Abudhdhuha meriwayatkan
dari Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa, sesungguhnya Allah memutuskan segala
yang terjadi di alam ini pada malam Nishfu Sya’ban, kemudian menyerahkan isi
keputusan itu kepada para petugasnya pada
Lailatul Qodar.
4. Dalam Kitab Kanzunnajah Wassuruur fil Ad’yah Allatii
Tasyrahushshuduur karya Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds (Kudus)
halaman 44:
قَالَ فِيْ تُحْفَةِ الْإِخْوَانِ: رُوِيَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ
رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
نَسَخَ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ كُلَّ مَنْ يَمُوْتُ مِنْ
شَعْبَانَ إِلَى شَعْبَانَ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَظْلِمُ وَيَفْجُرُ وَيَنْكِحُ
النِّسْوَانَ وَيَغْرِسُ الْأَشْجَارَ، وَقَدْ نُسِخَ اِسْمُهُ مِنَ الْأَحْيَاءِ
إِلَى الْأَمْوَاتِ، وَمَا مِنْ لَيْلَةٍ بَعْدَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَفْضَلُ مِنْ
لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ.
Syeikh
Al Fasyani berkata dalam Kitab Tuhfatul Ikhwan:
Telah diriwayatkan dari Imam Atha’ bin Yasar radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata: Ketika malam Nishfu Sya’ban, Malakul Maut ‘alaihishshalaatu wassalaam menyalin setiap orang yang akan mati dari bulan Sya’ban satu ke bulan Sya’ban berikutnya. Sesungguhnya seorang laki-laki berbuat zalim, dia berbuat fujuur (cabul), dia menikahi beberapa wanita dan dia memanam beberapa pohon, padahal namanya telah disalin dari daftar nama orang hidup ke daftar orang mati. Tiada malam setelah lailatul Qadar lebih utama daripada malam Nishfu Sya’ban.
Telah diriwayatkan dari Imam Atha’ bin Yasar radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata: Ketika malam Nishfu Sya’ban, Malakul Maut ‘alaihishshalaatu wassalaam menyalin setiap orang yang akan mati dari bulan Sya’ban satu ke bulan Sya’ban berikutnya. Sesungguhnya seorang laki-laki berbuat zalim, dia berbuat fujuur (cabul), dia menikahi beberapa wanita dan dia memanam beberapa pohon, padahal namanya telah disalin dari daftar nama orang hidup ke daftar orang mati. Tiada malam setelah lailatul Qadar lebih utama daripada malam Nishfu Sya’ban.
5. Dalam
Kitab Al Ghun_yah, karya Syeikh ‘Abdul Qodir al-Jilani juz 1 halaman
245-246
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : شَعْبَانُ شَهْرٌ بَيْنَ رَجَبَ وَرَمَضَانَ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ وَفِيْهِ تُرْفَعُ أَعْمَالُ الْعِبَادِ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sya’ban
adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan, bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan
manusia. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Tuhan semesta
alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, aku sedang
berpuasa."
Adapun kafiyyahnya adalah sebagai berikut:
Pertama:
Dari Kitab Kanzunnajah Wassuruur fil Ad’yah Allatii Tasyrahushshuduur karya Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds (Kudus)
Beliau berkata (di halaman 47-48):
Dari Kitab Kanzunnajah Wassuruur fil Ad’yah Allatii Tasyrahushshuduur karya Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds (Kudus)
Beliau berkata (di halaman 47-48):
وَقَدْ جُمِعَ دُعَاءٌ مَأْثُوْرٌ مُنَاسِبٌ لِلْحَالِ خَاصٌّ بِلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ مَشْهُوْرٌ، يَقْرَؤُهُ الْمُسْلِمُوْنَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ الْمَيْمُوْنَةَ فُرَادَى وَجَمْعًا فِيْ جَوَامِعِهِمْ وَغَيْرِهَا، يُلَقِّنُهُمْ أَحَدُهُمْ ذَلِكَ الدُّعَاءَ، أَوْ يَدْعُوْ وَهُمْ يُؤَمِّنُوْن كَمَا هُوَ مَعْلُوْمٌ.
Telah dikumpulkan doa ma`tsur dan masyhur yang
sesuai dengan keadaan khusus di malam Nashfu Sya’ban. Doa tsb dibaca kaum
muslimin pada malam yang berkah, sendirian atau bersama-sama di masjid-masjid
mereka dan di tempat lain. Salah satu dari mereka menuntun doa tsb atau dia berdoa
sementara yang lainnya mengamininya.
وَكَيْفِيَّتُهُ:
تَقْرَأُ أَوَّلًا قَبْلَ ذَلِكَ الدُّعَاءِ بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ سُوْرَةَ
يَسٍ ثَلَاثًا
اَلْأُوْلَي : بِنِيَّةِ طُوْلِ الْعُمْرِ .
اَلثَّانِية
: بِنِيَّةِ دَفْعِ الْبَلَاءِ
اَلثَّالِثَةُ
: بِنِيَّةِ الْاِسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ
Adapun tata caranya
sbb:
Setelah usai shalat maghrib, sebelum membaca doa kamu baca surat Yasin tiga kali
Setelah usai shalat maghrib, sebelum membaca doa kamu baca surat Yasin tiga kali
Bacaan Yasin Pertama:
Diniati agar diberi panjang umur
Diniati agar diberi panjang umur
Bacaan Yasin Kedua:
Diniati agar terhindar dari bala
Diniati agar terhindar dari bala
Bacaan Yasin Ketiga:
Diniati agar tidak menggantungkan diri dengan orang lain
وَكُلَّمَا تَقْرَأُ السُّوْرَةَ مَرَّةً
تَقْرَأُ بَعْدَهَا اَلدُّعَاءَ مَرَّةً
Setiap selesai membaca Surat Yasin kamu iringi dengan membaca Do’a Nishfu Sya’ban
وَهَذَا هُوَ الدُّعَاءُ الْمُبَارَكُ:
Inilah doa yang mubarok (diberkahi) tsb :
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَـحْبِهِ
وَسَـلَّـمَ
Semoga
Allah mencurahkan rahmat pengagungan dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad,
para keluarga dan sahabatnya.
اَللَّهُمَّ يَا ذَا
الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا
الطَوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إلَهَ اِلَّا اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِئِيْنَ وَجَارَ
الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ.
Ya
Allah, Wahai Dzat Pemilik anugerah dan Yang tidak dianugerahi, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Pemilik karunia dan kenikmatan, tiada Tuhan selain
Engkau tempat para pengungsi, tetangga para pencari tetangga, dan keamanan
orang-orang yang ketakutan.
اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ
كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًا
عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ الَّلهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِي
وَطَرْدِيْ وَاِقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ
سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ
الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ اْلـمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ اْلـمُرْسَلِ:
(يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ)
Ya
Allah, bila Engkau telah mencatatku di sisiMu sebagai orang yang celaka,
terhalangi dari rahmat, tertolak, rejekiku tidak lancar, maka wahai Allah
dengan kemurahanMu hapuslah celakaku, terhalangiku, tertolakku dan
ketidaklancaran rizkiku.
Tetapkanlah diriku di sisiMu dalam Umm al-Kitab sebagai orang yang beruntung,
diberi rizki
dan tertolong (melakukan) berbagai kebaikan. Sebab sungguh Engkau sudah
berfirman dalam kitabMu, dan firmanMu adalah haq, didalam KitabMu yang diturunkan lewat perantara
lisan NabiMu yang diutus: Allah menghapuskan dan menetapkan apa yang Dia
kehendaki, dan di sisiNya terdapat Ummul Kitab.
اِلَهِيْ بِالتَّجَلِّي
اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْباَنَ اْلـمُكَرَّمِ الَّتِيْ
يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ
عَنَّا مِنَ الْبَلاَءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا اَنْتَ بِهِ
أَعْلَمُ، اِنَّكَ أَنْتَ اْلأَعَزُّ اْلاَكْرَمُ
Wahai
Tuhanku dengan tajalli yang teragung dalam malam Nishfu Sya’ban yang dimuliakan, yang
di dalamnya setiap perkara kokoh dibagi dan dikokohkan, aku memohon kepadaMu
Engkau bukakan dariku cobaan yang ku
ketahui dan yang tidak ku ketahui, dan yang Engkau lebih ketahui. Sungguh
Engkau Dzat Yang Maha Agung dan Maha Mulia.
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى
عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Semoga
Allah mencurahkan rahmat pengagungan dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad,
para keluarga dan sahabatnya.
Kedua:
Riwayat dari Imam Dairobi.
Dalam Kitab Kanzunnajah (halaman 48-49) dituturkan:
Riwayat dari Imam Dairobi.
Dalam Kitab Kanzunnajah (halaman 48-49) dituturkan:
وَقَالَ الْعَلَّامَةُ الدَّيْرَبِيُّ فِيْ مُجَرَّبَاتِهِ؛ وَمِنْ خَوَاصِّ سُوْرَةِ يس كَمَا قَالَ بَعْضُهُمْ أَنْ تَقْرَأَهَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
الأُوْلَى بِنِيَّةِ طُوْلِ اْلعُمْرِ
وَالثَّانِيَةُ بِنيَّةِ دَفْعِ الْبَلاَءِ
وَالثَّالِثَةُ بِنِيَّةِ اْلإسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ ،
Imam Dairobi berkata dalam
kitab Mujarrobat:
Diantara khasiat Surat Yasin, sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, kamu membacanya tiga kali pada malam Nishfu Sya’ban
Pertama: Diniati agar diberi panjang umur
Kedua: Diniati agar terhindar dari bala
Ketiga: Diniati agar tidak menggantungkan diri dengan orang lain
Diantara khasiat Surat Yasin, sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, kamu membacanya tiga kali pada malam Nishfu Sya’ban
Pertama: Diniati agar diberi panjang umur
Kedua: Diniati agar terhindar dari bala
Ketiga: Diniati agar tidak menggantungkan diri dengan orang lain
ثُمَّ تَدْعُوْ بِهَذَا الدُّعَاءِ (عَشْرَ مَرَّاتٍ) يَحْصُلُ الْمُرَادُ
إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى، وَهُوَ:
Kemudian
kamu membaca doa ini sepuluh kali. Insya Allah apa yang dikehendaki akan
berhasil. Doanya ialah:
إِلَهِيْ
جُوْدُك دَلَّنِيْ عَلَيكَ وَإِحْسَانُكَ قَرَّبَنِي إِلَيكَ، أَشْكُوْ إِلَيْكَ
مَا لَا يَخفَى عَلَيْكَ وَأَسْأَلُكَ مَا لَا يَعْسُرُ عَلَيْكَ إِذْ عِلمُكَ
بِحَالِيْ يَكْفِيْ عَنْ سُؤَالِيْ يَا مُفَرِّجَ كُرَبِ الْمَكْرُوْبِيْنَ
فَرِّجْ عَنِّيْ مَا أَنَا فِيْهِ لَا إِلهَ إِلَّا أَنْتَ سُبحَانَكَ إِنِّيْ كُنُتُ
مِنَ الظَّالِمِيْنَ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجِّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ
نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ.
Tuhanku..
KemurahanMu telah menuntunku ke arahMu....
Dan kebaikanMu telah mendekatkanku kepadaMu......
Aku mengadu kepadaMu tentang sesuatu yang tidak tersembunyi dalam pandanganMu.....
Dan aku memohon kepadaMu tentang sesuatu yang tidak sulit bagiMu......
Karena ilmuMu tentang kondisiku tidak memerlukan pertanyaan
Wahai Dzat Yang melenyapkan kesusahan dari orang-orang yang susah
Lenyapkanlah kesusahan yang sedang kualami
Tidak ada Tuhan selain Engkau.
Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.
Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman
Dan kebaikanMu telah mendekatkanku kepadaMu......
Aku mengadu kepadaMu tentang sesuatu yang tidak tersembunyi dalam pandanganMu.....
Dan aku memohon kepadaMu tentang sesuatu yang tidak sulit bagiMu......
Karena ilmuMu tentang kondisiku tidak memerlukan pertanyaan
Wahai Dzat Yang melenyapkan kesusahan dari orang-orang yang susah
Lenyapkanlah kesusahan yang sedang kualami
Tidak ada Tuhan selain Engkau.
Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.
Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ
عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا
إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ
الْخَائِفِيْنَ وَكَنْزَ الطَّالِبِيْنَ.
Ya
Allah, Wahai Dzat Pemilik anugerah dan Yang tidak dianugerahi, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Pemilik karunia dan kenikmatan, tiada Tuhan selain
Engkau tempat para pengungsi, tetangga para pencari tetangga, keamanan
orang-orang yang ketakutan dan gudang orang-orang
yang mencari
اَللَّهُمَّ
إِنْ كُنْتَ كَتَبتَنِيْ عِندَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَو مَحرُوْمًا
أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًا عَلَيَّ فِي الرِّزقِ فَامْحُ عَنِّيْ بِفَضْلِكَ
شَقَاوَتِيْ وَحِرمَانِيْ وَطَرْدِيْ وَإِقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ
فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ
قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبيِّكَ الْمُرْسَلِ
يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَاب.
Ya
Allah, bila Engkau telah mencatatku di sisiMu sebagai orang yang celaka,
terhalangi dari rahmat, tertolak, rejekiku tidak lancar, maka wahai Allah
dengan kemurahanMu hapuslah celakaku, terhalangiku, tertolakku dan
ketidaklancaran rizkiku.
Tetapkanlah diriku di sisiMu dalam Umm al-Kitab sebagai orang yang beruntung,
diberi rizki
dan tertolong (melakukan) berbagai kebaikan. Sebab sungguh Engkau berfirman
dalam kitabMu, dan firmanMu adalah haq, didalam KitabMu yang diturunkan lewat perantara
lisan NabiMu yang diutus: Allah menghapuskan dan menetapkan apa yang Dia
kehendaki, dan di sisiNya terdapat Ummul Kitab.
وَأَسْأَلُكَ
اللَّهُمَّ بِحَقِّ التَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ
شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ
أَنْ تَكْشِفَ عَنِّيْ مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ فَاغْفِرْ
لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ
Dan aku memohon kepadaMu, ya Allah, dengan tajalli yang teragung
dalam malam Nishfu
Sya’ban
yang dimuliakan, yang di dalamnya setiap perkara kokoh dibagi dan dikokohkan,
aku memohon kepadaMu Engkau hilangkan dariku cobaan yang ku ketahui dan yang tidak
ku ketahui. dan ampuni diriku atas dosa yang lebih Engkau ketahui. Sungguh Engkau Dzat Yang Maha
Agung dan Maha Mulia.
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلَّمَ.
Semoga
Allah mencurahkan rahmat pengagungan dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad,
para keluarga dan sahabatnya.
Ketiga:
Riwayat dari Quthbuzzamaan Syeikh Hasan bin Abdullah Ba’alawi Al Haddad.
Dalam Kitab Kanzunnajah (halaman 50 s/d 54) dituturkan:
Riwayat dari Quthbuzzamaan Syeikh Hasan bin Abdullah Ba’alawi Al Haddad.
Dalam Kitab Kanzunnajah (halaman 50 s/d 54) dituturkan:
دُعَاءُ شَعْبَانَ الْمَشْهُوْرُ
هُوَ دُعَاءٌ عَظِيْمُ النَّفْعِ، فِيْهِ فَوَائِدُ عَظِيْمَةٌ وَأَدْعِيَةٌ جَلِيْلَةٌ،
وَبَعْضُهُ قَدْ وَرَدَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ يُقْرَأُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَقَرِيْبُ الْمَغْرِبِ أَحْسَنُ
وَأَوْلَى، جَمَعَهُ سَيِّدُنَا بَرَكَةُ الْوُجُوْدِ وَعُمْدَةُ الْمُحَقِّقِيْنَ
وَحَاوِيْ أَسْرَارِ آبَائِهِ الصَّالِحِيْنَ، اَلْعَارِفُ بِاللهِ قُطْبُ الزَّمَانِ،
اَلسَّيِّدُ الشَّرِيْفُ بَدْرُ الدِّيْنِ اَلشَّيْخُ اَلْحَسَنُ بْنُ الْقُطْبِ عَبْدِ
اللهِ بْنِ بَاعَلَوِيٍّ اَلْحَدَّادُ، نَفَعَ بِهِ وَبِعُلُوْمِهِ آمِينْ.
Doa Sya’ban yang masyhur adalah doa yang
agung faedahnya. Didalamnya banyak faedah yang agung dan doa yang mulia.
Sebagian doa datang dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Doa tsb dibaca
pada malam Nishfu Sya’ban. Dekat dengan Maghrib lebih bagus. Doa tsb
dikumpulkan oleh Sayyidunaa Barakatul Wujuud Wa ‘Umdatul Muhaqqiqiin wa Haawi
Asraari Abaa`ihiishshaalihiin Al Arif Billaah Quthbuzzamaan Assayyid Asysyariaf
Badruddin Asysyaikh Al Hasan bin Al Quthb Abdullah bin Ba’alawi Al Haddaad,
Nafa’a Bihii wa Bi’uluumihii, Amin
وَهَذِهِ طَرِيْقُه: تَقْرَأُ أَوَّلَهُ سُوْرَةَ يس (ثَلَاثَ مَرَّاتٍ)
اَلْأُوْلَى بِنِيَّةِ طُوْلِ الْعُمْرِ مَعَ التَّوْفِيْقِ لِلطَّاعَةِ،
اَلثَّانِيَةُ بِنِيَّةِ الْعِصْمَةِ مِنَ الْآفَاتِ وَالْعَاهَاتِ وَنِيَّةِ سَعَةِ الرِّزْقِ،
اَلثَّالِثَةُ لِغِنَى الْقَلْبِ وَحُسْنِ الْخَاتِمَةِ،
اَلْأُوْلَى بِنِيَّةِ طُوْلِ الْعُمْرِ مَعَ التَّوْفِيْقِ لِلطَّاعَةِ،
اَلثَّانِيَةُ بِنِيَّةِ الْعِصْمَةِ مِنَ الْآفَاتِ وَالْعَاهَاتِ وَنِيَّةِ سَعَةِ الرِّزْقِ،
اَلثَّالِثَةُ لِغِنَى الْقَلْبِ وَحُسْنِ الْخَاتِمَةِ،
Caranya:
Pada awal doa kamu baca Surat Yasin tiga kali
Pada awal doa kamu baca Surat Yasin tiga kali
Bacaan Yasin Pertama:
Diniati agar diberi panjang umur dengan mendapatkan taufiq untuk thaat
Bacaan Yasin Kedua:
Diniati agar terhindar dari marabahaya dan penyakit, serta diniati agar dilapangkan rizqi
Diniati agar terhindar dari marabahaya dan penyakit, serta diniati agar dilapangkan rizqi
Bacaan Yasin Ketiga:
Diniati agar hatinya kaya, dan agar diberi husnul khatimah
ثُمَّ تَقْرَأُ الدُّعَاءَ، وَهُوَ هَذَا:
Kemudian kamu baca doa,
yaitu:
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang
اَللَّهُمَّ
يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا
ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ
وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ
كَتَبتَنِيْ عِندَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَو مَحرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا
عَلَيَّ فِي الرِّزقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرمَانِيْ
وَتَقْتِيْرَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا
لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ
عَلَى نَبيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ
الْكِتَاب. إِلَهِيْ بالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ
شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ
اِكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ فَاغْفِرْ لِيْ
مَا أَنْتَ بِهِ أَعلَمُ
Ya
Allah, Wahai Dzat Pemilik anugerah dan Yang tidak dianugerahi, wahai Pemilik
Keagungan dan Kemuliaan, wahai Pemilik Karunia dan Kenikmatan, tiada Tuhan
selain Engkau tempat para pengungsi, tetangga para pencari tetangga, dan
keamanan orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, bila Engkau telah mencatatku di
sisiMu dalam Ummul Kitab sebagai orang yang
celaka, terhalangi dari rahmat, tertolak, rizkiku tidak lancar, maka hapuslah dari Ummul Kitab celakaku, terhalangiku, tertolakku
dan ketidaklancaran rizkiku. Tetapkanlah diriku di
sisiMu dalam Umm al-Kitab sebagai orang yang beruntung, diberi rizki dan tertolong (melakukan) berbagai kebaikan. Sebab
sungguh Engkau berfirman, dan firmanMu
adalah haq, didalam kitabMu yang diturunkan lewat perantara
lisan NabiMu yang diutus: Allah menghapuskan dan menetapkan apa yang Dia
kehendaki, dan di sisiNya terdapat Ummul Kitab. Wahai Tuhanku dengan
tajalli yang teragung dalam malam nishfu sya’ban yang dimuliakan, yang di
dalamnya setiap perkara kokoh dibagi dan dikokohkan, hilangkanlah dariku cobaan yang ku ketahui dan yang tidak ku ketahui, dan ampuni diriku atas dosa
yang lebih Engkau ketahui
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْءٍ
قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِي بِهِ، أَوْ رَحْمَةٍ
تَنْشُرُهَا، أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ، أَوْ فَضْلٍ تَقْسِمُهُ عَلَى عِبَادِكَ
الْمُؤْمِنِيْنَ، يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.
Ya Allah, jadikanlah diriku
tergolong hambamu yang paling besar jatah dan bagian dari setiap perkara yang
Engkau bagikan dalam malam ini, nur yang dengannya Engkau memberi petunjuk,
dari rahmat yang Engkau sebarkan, dari rizki yang Engkau lapangkan,, fadhal
yang Engkau bagikan atas hamba-hambaMu yang mukmin.
Ya Allah, Ya Allah,
Tidak ada Tuhan selain Engkau
Ya Allah, Ya Allah,
Tidak ada Tuhan selain Engkau
اَللَّهُمَّ
هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا مِنَ الشِّرْكِ بَرِيًّا، لاَ كَافِرًا وَلاَ
شَقِيًّا، وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا.
Ya Allah,
Berilah aku hati yang taqwa, yang bersih dari kesyirikan, yang suci, tidak kafir dan tidak pula celaka, hati yang selamat, hati yang khusyu’ dan hati yang tunduk
Berilah aku hati yang taqwa, yang bersih dari kesyirikan, yang suci, tidak kafir dan tidak pula celaka, hati yang selamat, hati yang khusyu’ dan hati yang tunduk
اَللَّهُمَّ
امْلأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ
وَمَحَبَّتِكَ وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Ya Allah,
Penuhilah qalbuku dengan cahayaMu, cahaya-cahaya musyahadahMu, cahaya keindahanMu, cahaya kesempurnaanMu, cahaya cintaMu, cahaya penjagaanMu, cahaya qudrahMu dan cahaya ilmuMu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih dari para pengasih
Penuhilah qalbuku dengan cahayaMu, cahaya-cahaya musyahadahMu, cahaya keindahanMu, cahaya kesempurnaanMu, cahaya cintaMu, cahaya penjagaanMu, cahaya qudrahMu dan cahaya ilmuMu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih dari para pengasih
وَصَلَّى
اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Semoga Allah Ta’ala
senantiasa melimpah kan rahmat ta’zhim dan keselamatan bagi Sayyidina Muhammad,
para keluarga dan sahabatnya
هَذَا أَقَلُّهُ. وَأَكْمَلُهُ:
Doa diatas adalah
minimal. Doa yang lebih sempurna adalah sbb:
إِلَهِيْ
تَعَرَّضَ إِلَيْكَ فِيْ هذِهِ اللَّيْلَةِ الْمُتَعَرِّضُوْنَ، وَقَصَدَكَ
وَأَمَّلَ مَعْرُوْفَكَ وَفَضْلَكَ الطَّالِبُوْنَ، وَرَغَبَ إِلَى جُوْدِكَ
وَكَرَمِكَ الرَّاغِبُوْنَ وَلَكَ فِي هذِهِ اللَّيْلَةِ نُفَحَاتٌ، وعَطَايَا
وَجَوَائِزُ وَمَوَاهِبُ وَهَبَّاتٌ، تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ
عِبَادِكَ وَتَخُصُّ بِهَا مَنْ أَحْبَبْتَهُ مِنْ خَلْقِكَ، وَتَمْــنَعُ وَتَحْرُمُ
مَنْ لَمْ تَسْبِقْ لَهُ الْعِنَايَةُ مِنْكَ،
“Wahai TuhanKu, para orang
yang menghadap telah mengadap kepadamu, para peminta telah menujuMu dan mengharap
kebaikan dan anugerahMu, para pecinta telah mencintai kedermawanan dan
kemurahanMu, di malam ini Engkau mempunyai kedermawanan-kedermawanan,
pemberian-pemberian, karunia-karunia, dan hibah-hibah, yang dengannya Engkau
menganugerahi kepada seseorang dari hamba-hambaMu yang Engkau kehendaki,
dengannya Engkau khususkan seseorang dari makhlukMu yang Engkau cintai, Engkau cegah dan Engkau halangi orang yang
tidak terdahului oleh pertolonganMu.
فَأَسْأَلُكَ
يَا اللهُ بِأَحَبِّ الأَسْمَاءِ إِلَيْكَ، وَأَكْرَمِ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْكَ،
أَنْ تَجْعَلَنِيْ مِمَّنْ سَبَقَتْ لَهُ مِنْكَ الْعِنَايَةُ، وَاجْعَلْنِيْ مِنْ
أَوْفَرِ عِبَادِكَ وَاجْزَلِ خَلْقِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا وَقِسْمًا وَهِبَةً
وَعَطِيَّةً فِيْ كُلِّ خَيْرٍ تَقْسِمُهُ فِيْ هذِهِ اللَّيْلَةِ أَوْ فِيْمَا
بَعْدَهَا مِنْ نُوْرٍ تَهْدِيْ بِهِ أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا أَوْ رِزْقٍ
تَبْسُطُهُ أَوْ ضُرٍّ تَكْشِفُهُ أَوْ ذَنْبٍ تَغْفِرُهُ أَوْ شِدَّةٍ
تَدْفَعُهَا أَوْ فِتْنَةٍ تَصْرِفُهَا أَوْ بَلَاءٍ تَرْفَعُهُ، أَوْ مُعَافَاةٍ
تَمُنُّ بِهَا أَوْ عَدُوٍّ تَكْفِيْهِ فَاكْفِنِيْ كُلَّ شَرٍّ وَوَفِّقْنِيَ
اللَّهُمَّ لِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَارْزُقْنِيَ الْعَافِيَةَ وَالْبَرَكَةَ
وَالسَّعَةَ فِي الْأَرْزَاقِ وَسَلِّمْنِيْ مِنَ الرِّجْزِ وَالشِّرْكِ
وَالنِّفَاقِ
Aku memohon kepadaMu Ya Allah, dengan asma yang paling
Engkau cintai, Nabi yang paling mulia, agar Engkau jadikan aku termasuk orang
yang terdahului oleh pertolongan dariMu pertolonganMu
Dan
jadikanlah diriku termasuk segolongan hambaMu
yang sempurna, termasuk segolongan makhlukMu yag paling besar jatah,
nasib dan bagian dari nur yang dengannya Engkau memberi petunjuk, dari rahmat
yang Engkau sebarkan, dari rizki yang Engkau lapangkan,
dari mara bahaya yang Engkau berikan jalan keluar, dari dosa yang Engkau
ampuni, dari kesulitan yang Engkau tolak, dari fitnah yang Engkau redam, dari
dari cobaan yang engkau hilangkan, dari ampunan yang engkau Anugerahkan, atau
dari musuh yang Engkau hadang, lalu cegahlah diriku dari setiap keburukan, dan
berilah taufik diriku ya Allah Swt untuk mudah (menjalankan) akhlak-akhlak
yang mulia, berilah diriku rizki kesehatan, berkah dan
kelapangan rizki, serta selamatkanlah diriku dari kekejian,
kemusyrikan dan kemunafikan
اَللَّهُمَّ
إِنَّ لَكَ نَسَمَاتِ لُطْفٍ إِذَا هَبَّتْ عَلَى مَرِيْضِ غَفْلَةٍ شَفَتْهُ،
وَإِنَّ لَكَ نَفَحَاتِ عَطْفٍ إِذَا تَوَجَّهَتْ إِلَى أَسِيْرِ هَوًى
أَطْلَقَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ عِنَايَاتِ إِذَا لَاحَظَتْ غَرِيْقًا فِيْ بَحْرِ
ضَلَالَةٍ أَنْقَذَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ سَعَادَاتٍ إِذَا أَخَذَتْ بِيَدِ شَقِيٍّ
أَسْعَدَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ لَطَائِفَ كَرَمٍ إِذَا ضَاقَتِ الْحَيْلَةُ
لِمُذْنِبٍ وَسَعَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ فَضَائِلَ وَنِعَمًا إِذَا تَحَوَّلَتْ إِلَى
فَاسِدٍ أَصْلَحَتْهُ، وَإِنَّ لَكَ نَظَرَاتِ رَحْمَةٍ إِذَا نَظَرَتْ بِهَا إِلَى
غَافِلٍ أَيْقَظَتْهُ،
“Ya Allah, sungguh Engkau
memiliki hembusan-hembusan kelembutan yang ketika berhembus pada orang yang
menderita lupa maka ia akan menyembuhkannya. Sungguh Engkau mempunyai
pemberian-pemberian kelembutan yang bila mengarah pada orang yang ditahan hawa
nafsu, maka ia akan membebaskannya. Sungguh Engkau mempunyai
pertolongan-pertolongan yang ketika melirik pada seseorang yang tenggelam dalam
lautan kesesatan maka ia akan menyelamatkannya. Sungguh Engkau mempunyai
keberuntungan-keberuntungan yang ketika diperoleh orang yang celaka maka ia
akan membuatnya beruntung. Sungguh Engkau memiliki kelembutan-kelembutan
kemurahan yang ketika muslihat seorang pendosa menjadi sempit maka ia akan
melapangkannya. Sungguh engkau mempunyai augerah-anugerah dan
kenikmatan-kenikmatan ketika berpindah kepada seseorang yang fasik maka ia akan
membuatnya menjadi baik. Sungguh Engkau mempunyai penglihatan
rahmat yang ketika dengannya Engkau melihat kepada seseorang yang lupa maka
Engkau akan menyadarkannya.
فَهَبْ لِيَ
اللَّهُمَّ مِنْ لُطْفِكَ الْخَفِيِّ نَسَمَةً تَشْفِيْ مَرْضَ غَفْلَتِي،
وَانْفَحْنِيْ مِنْ عَطْفِكَ الوَفِيِّ نَفْحَةً طَيِّبَةً تُطْلِقُ بِهَا أَسْرِي
مِنْ وَثَاقِ شَهْوَتِيْ، وَالْحَظْنِيْ وَاحْفَظْنِيْ بِعَيْنِ عِنَايَتِكَ
مُلَاحَظَةً تُنْقِذُنِيْ بِهَا وَتُنْجِيْنِيْ بِهَا مِنْ بَحْرِ الضَّلَالَةِ,
وَآتِنِيْ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، تُبَدِّلُنِي
بِهَا سَعَادَةً مِنْ شَقَاوَةٍ وَاسْمَعْ دُعَائِيْ، وَعَجِّلْ إِجَابَتِيْ،
وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَعَافِنِيْ، وَهَبْ لِيْ مِنْ كَرَمِكَ وَجُوْدِكَ الْوَاسِعِ
مَا تَرْزُقُنِيْ بِهِ الْإِنَابَةَ إِلَيْكَ مَعَ صِدْقِ اللَّجَأِ وَقَبُوْلِ
الدُّعَاِء، وَأَهِّلْنِيْ لِقَرْعِ بَابِكَ لِلدُّعَاءِ يَا جَوَادُ، حَتَّى
يَتَّصِلَ قَلْبِيْ بِمَا عِنْدَكَ، وَتُبَلِّغُنِيْ بِهَا إِلَى قَصْدِكَ يَا
خَيْرَ مَقْصُوْدٍ، وَأَكْرَمَ مَعْبُوْدٍ اِبْتِهَالِيْ وَتَضَرُّعِيْ فِيْ
طَلَبِ مَعُوْنَتِكَ وَأَتَّخِذُكَ يَا إِلَهِيْ مَفْزَعًا وَمَلْجَأً أَرْفَعُ
إِلَيْكَ حَاجَتِيْ وَمَطَالِبِيْ وَشَكَوَايَ، وَأُبْدِي إِلَيْكَ ضَرِّي،
وَأُفَوِّضُ إِلَيْكَ أَمْرِي وَمُنَاجَاتِيْ، وَأَعْتَمِدُ عَلَيْكَ فِيْ
جَمِيْعِ أُمُوْرِيْ وَحَالَاتِيْ
Maka
berilah diriku, ya Allah, dari kelembutanMu yang samar, hembusan yang
menyembuhkan derita lupaku, berilah diriku dari kelembutanMu yang sempurna pada
suatu pemberian yang baik yang dengannya Engkau bebaskan diriku dari penawanan
belenggu sahwatku, perhatikan dan jagalah diriku dengan penglihatan pertolongaMu
dengan perhatian yang dengannya Engkau menyelamatkanku dari lautan kesesatan,
berilah diriku rahmat dari sisiMu di dunia dan akhirat yang dengannya Engkau
ganti keberuntungan dari kesialan, dengarkanlah doaku, segerakanlah
pengijabahanku, penuhilah hajatku, ampunilah diriku, berilah hal yang dengannya
engkau memberi rizki
diriku kembali kepadamu dari kedermawanan dan kemurahanMu disertai pengungsian
yang tepat dan penerimaan doa, jadikanlah diriku ahli mengetuk pintuMu karena
berdoa wahai Dzat Yang Maha Pemurah, sehingga hatiku bersambung dengan apa yang
ada di sisiMu, dan dengan kembali padaMu Engkau sampaikan diriku pada maksudMu.
Wahai Dzat Yang Terbaik Maksudnya dan Dzat Termulia Yang Disembah, aku berdoa
dengan sepenuh hati dan merendahkan diri kepadaMu dalam mencari pertolonganMu,
aku jadikan diriMu wahai Tuhanku sebagai tempat meminta pertolongan dan
mengungsi, aku adukan kepadamu hajat, permintaan dan keluahanku, aku beberkan
padaMu keprihatianku, aku pasrahkan kepadaMu urusan dan munajatku, dan aku
berpegang padaMu dalam segela urusan dan kondisiku
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ وَهذِهِ اللَّيْلَةَ خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ فَلَا تَبْلُنِيْ فِيْهَا وَلَا
بَعْدَهَا بِسُوْءٍ وَلَا مَكْرُوْهٍ، وَلَا تُقَدِّرْ عَلَيَّ فِيْهَا
مَعْصِيَّةً وَلَا زَلَّةً، وَلَا تُثْبِتْ عَلَيَّ فِيْهَا ذَنْبًا، وَلَا
تَبْلُنِيْ فِيْهَا إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ، وَلَا تُزَيِّنْ لِيْ
جَرَاءَةً عَلَى مَحَارِمِكَ وَلَا رُكُوْنًا إِلَى مَعْصِيَتِكَ، وَلَا مَيْلاً
إِلَى مُخَالَفَتِكَ، وَلَا تَرْكًا لِطَاعَتِكَ، وَلَا اِسْتِخْفَافًا بِحَقِّكَ،
وَلَا شَكًّا فِيْ رِزْقِكَ، فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ نَظْرَةً مِنْ نَظَرَاتِكَ
وَرَحْمَةً مِنْ رَحْمَاتِكَ، وَعَطِيَّةً مِنْ عَطِيَّاتِكَ اللَّطِيْفَةِ،
وَارْزُقْنِيْ مِنْ فَضْلِكَ، وَاكْفِنِيْ شَرَّ خَلْقِكَ، وَاحْفَظْ عَلَيَّ
دِيْنَ الْإِسْلَامِ، وَانْظُرْ إِلَيْنَا بِعَيْنِكَ الَّتِيْ لَا تَنَامُ،
وَآتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ (ثلاثا)
Ya Allah, sungguh malam ini
merupakan suatu makhluk dari makhlukMu, maka jangan Engkau beri cobaa diriku di
dalamnya dan sesudahnya dengan keburukan dan perkara yang dibenci, jangan
Engkau takdirkan maksiat padaku dan kesalahan yang menetapkan dosa bagiku di
dalamnya, jangan Engkau beri cobaan diriku di dalamnya kecuali cobaan yang
terbaik, jangan engkau hiasi diriku dengan kenekatan menerjang
keharaman-keharamanMu, meninggalkan ketaatan kepadaMu, meremehkan hakMu dan
merakukan rizkiMu,
maka aku memohon kepadaMu ya Allah, penglihatan dari penglihatan-penglihatanMu,
rahmat dari rahmat-rahmatMu, pemberian dari pemberian-pemberianMu yang lembut,
berilah rizki
diriku dari anugerahMu, cegahlah dariku keburukan makhlukMu, jagalah agama
Islam bagiku, lihatlah diriku dengan penglihatanMu yang tiada pernah terlelap,
berilah diriku kebaikan di dunia dan di akhirat serta jagalah diriku dari
neraka, -3 x-
إِلَهِيْ
بِالتَّجَلِّي الأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الشَّهْرِ
الأَكْرَمِ، الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ،
اِكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ، وَاغْفِرْ
لَنَا مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ (ثلاثا)
Wahai Tuhanku dengan tajalli yang
teragung dalam malam Nishfu Sya’ban bulan termulia yang di
dalamnya setiap perkara kokoh dibagi dan dikokohkan, aku memohon kepadaMu
Engkau bukakan dariku cobaan yang ku ketahui dan yang tidak ku ketahui, dan
ampunilah dosa yang lebih Engkau ketahui, -3 x-
اَللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا
تَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُ مِنْ كُلِّ مَا تَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ
الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَاَ تَعْلَمُ وَمَا لَا
أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ. اَللَّهُمَّ إِنَّ
الْعِلْمَ عِنْدَكَ وَهُوَ عَنَّا مَحْجُوْبٌ، وَلَا نَعْلَمُ أَمْرًا نَخْتَارُهُ
لِأَنْفُسِنَا، وَقَدْ فَوَّضْنَا إِلَيْكَ أُمُوْرَنَا، وَرَفَعْنَا إِلَيْكَ
حَاجَاتِنَا، وَرَجَوْنَاكَ لِفَاقَاتِنَا وَفَقْرِنَا، فَارْشُدْنَا يَا اَللهُ،
وَثَبِّتْنَا وَوَفِّقْنَا إِلَى أَحَبِّ الْأُمُوْرِ إِلَيْكَ وَأَحْمَدِهَا
لَدَيْكَ، فَإِنَّكَ تَحْكُمُ بِمَا تَشَاءُ وَتَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ، وَأَنْتَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
الْعَلِيِّ
الْعَظَيْمِ
ya
Allah, sungguh
aku memohon kepadaMu dari kebaikan perkara yang Engkau ketahui dan tidak aku
ketahui. Ya Allah, sungguh ilmu itu ada di sisiMu dan terhijab dari kami. Kami
tidak mengetahui perkara yang kami pilih bermanfaat bagi diri kami, sungguh
telah kami pasrahan kepadaMu, aku memujiMu di hadapanMu, sebab sungguh Engkau
menghukumi dengan hukum yang Engkau mau dan melakukan perbuatan yang Engkau
kehendaki, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu, tiada kemampuan dan tiada
kekuatan melainkan dengan Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung.
سُبْحَانَ
رَبِكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Mahasuci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Mulia dari apa yang disifatkan oleh
orang-orang musyrik. Keselamatan semoga terimpah bagi para utusan. Segala puji
bagi Allah Tuhan semesta alam
وَصَلَّى
اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Semoga
Allah mencurahkan rahmat pengagungan dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad,
para keluarga dan sahabatnya
Keempat:
Dituturkan oleh Sayyid Murtadha Azzabidi dalam Kitab Itihaafissadaatil Muttaqin, Syarh Ihyaa` Uluumiddin juz 3 halaman 424:
Dituturkan oleh Sayyid Murtadha Azzabidi dalam Kitab Itihaafissadaatil Muttaqin, Syarh Ihyaa` Uluumiddin juz 3 halaman 424:
وَقَدْ تَوَارَث الْخَلَفُ عَنِ السَّلَفِ فِيْ إِحْيَاءِ هَذِهِ اللَّيْلَةِ
بِصَلَاةِ سِتِّ رَكَعَاتٍ بَعْدَ صَلَاة الْمَغْرِبِ
Ulama khalaf telah mewarisi para ulama salaf dalam menghidupkan malam Nishfu Sya'ban
dengan melakukan shalat enam rakaat setelah shalat Maghrib
كُلُّ رَكْعَتَيْنِ بِتَسْلِيْمَةٍ يَقْرَأُ فِيْ
كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهَا بِالْفَاتِحَةِ مَرَّةً وَالْإِخْلَاصِ سِتَّ مَرَّاتٍ
Tiap dua rakaat dengan satu salaman. Setiap satu rakaat membaca surat Al Fatihah satu kali dan Surat Al Ikhlas enam kali
Tiap dua rakaat dengan satu salaman. Setiap satu rakaat membaca surat Al Fatihah satu kali dan Surat Al Ikhlas enam kali
بَعْدَ الْفَرَاغِ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ يَقْرَأُ سُوْرَةَ يس مَرَّةً
وَيَدْعُوْ اَلدُّعَاءَ الْمَشْهُوْرَ بِدُعَاءِ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Usai shalat dua rakaat, membaca Surat Yasin satu kali dan berdoa dengan doa yang telah
masyhur yaitu doa malam nisfu sya'ban
وَيَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى اَلْبَرَكَةَ فِي الْعُمْرِ
Bacaan pertama dengan berdoa memohon
kepada Allah agar diberi keberkahan didalam umurnya
ثُمَّ فِي الثَّانِيَةِ اَلْبَرَكَةَ فِي الرِّزْقِ
Bacaan kedua memohon agar agar
diberi keberkahan didalam rizkinya
ثُمَّ فِي الثَّالِثَةِ اَلْبَرَكَةَ فِيْ حُسْنِ الْخَاتِمَةِ
Bacaan
ketiga memohon agar diberi keberkahan
mendapat predikat husnul Khatimah
وَذَكَرُوْا أَنَّ مَنْ صَلَّى هَكَذَا بِهَذِهِ الْكَيْفِيَّةِ أُعْطِيَ
جَمِيْعَ مَا طَلَبَ
Ulama menuturkan bahwa barangsiapa
yang melaksanakan shalat seperti tata cara tersebut, akan diberi segala apa
yang diinginkan
وَهَذِهِ الصَّلَاةُ مَشْهُوْرَةٌ فِيْ كُتُبِ الْمُتَأَخِّرِيْنَ مِنَ
السَّادَةِ الصُّوْفِيَّةِ وَلَمْ أَرَ لَهَا وَلَا لِدُعَائِهَا مُسْتَنَدًا صَحِيْحًا
فِي السُّنَّةِ اِلَّا اَنَّهُ مِنْ عَمَلِ الْمَشَايِخِ
Shalat ini masyhur didalam kitab-kitab ulama
mutaakhkhirin dari Saadat Shufiyyah. Aku belum melihat sandaran yang shahih
dari Assunnah mengenai shalat ini dan doanya, hanya saja hal itu adalah
termasuk dari amaliyah para Masyayikh.
Kelima:
Doa Nishfu Sya’ban yang diajarkan oleh Syeikh Abdul Qadir Al Jilani (tidak disebutkan ada bacaan Surat Yasinnya).
Dalam Kitab Kanzunnajah (halaman 49) dituturkan:
Doa Nishfu Sya’ban yang diajarkan oleh Syeikh Abdul Qadir Al Jilani (tidak disebutkan ada bacaan Surat Yasinnya).
Dalam Kitab Kanzunnajah (halaman 49) dituturkan:
وَذُكِرَ فِيْ سَفِيْنَةِ
الْعُلُوْمِ دُعَاءُ نِصْفِ شَعْبَانَ لِلْقُطْبِ الرَّبَّانِيِّ سَيِّدِيْ عَبْدِ
الْقَادِرِ الْجِيْلَانِيِّ قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ، وَلَعَلَّهُ مَذْكُوْرٌ فِيْ غَيْرِ
السَّفِيْنَةِ مِنْ مُؤَلَّفَاتِهِ، وَهُوَ:
Didalam Kitab Safinatul ‘Uluum dituturkan doa
Nishfu Sya’ban oleh Al Quthb Sayyidii ‘Abdul Qadir Al Jilani qaddasallaahu
sirrahuu. Mungkin doa tsb dituturkan bukan dalam Kitab Safinah yang termasuk
diantara karya-karya beliau. Doa tsb
ialah:
اَللَّهُمَّ
إِذْ أَطْلَعْتَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ عَلَى خَلْقِكَ، فَعُدْ
عَلَيْنَا بِمَنِّكَ وَعِتْقِكَ، وَقَدِّرْ لَنَا مِنْ فَضْلِكَ وَاسِعَ رِزْقِكَ،
وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقُوْمُ لَكَ فِيْهَا بِبَعْضِ حَقِّكَ.
Ya Allah. Saat Engkau
tampakkan(rahmat) di malam Nishfu Sya’ban pada makhlukMu, maka kembalikanlah
karunia dan pembebasan dariMu pada kami, takdirkanlah kelapangan rizkiMu bagi kami,dan
jadikanlah kami tergolong orang yang beribadah kepadaMu pada malam tersebut
dengan (memenuhi) sebagian hakMu.
اَللَّهُمَّ
مَنْ قَضَيْتَ فِيْهَا بِوَفَاتِهِ فَاقْضِ مَعَ ذَلِكَ لَهُ رَحْمَتَكَ، وَمَنْ
قَدَّرْتَ طُوْلَ حَيَاتِهِ فَاجْعَلْ مَعَ ذَلِكَ نِعْمَتَكَ، وَبَلِّغْنَا مَا لَا
تَبْلُغُ الْآمَالُ إِلَيْهِ يَا خَيْرَ مَنْ وَقَفَتِ الْأَقْدَامُ بَيْنَ
يَدَيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ،
Ya Allah, Orang yang Engkau pastikan
wafatnya di malam tersebut maka beserta itu pastikan rahmatMu baginya, orang yang ditakdirkan
panjang usianya maka beserta itu jadikanlah nikmatMu baginya, dan sampaikanlah
kami pada pencapaian angan-angan, wahai Dzat Yang Terbaik kaki-kaki berhenti di
hadapannya, wahai Tuhan Semesta Alam, dengan kasihMu wahai Dzat Yang Maha
Pengasih dari segala yang pengasih.
وَصَلَّى
اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Semoga rahmat ta’dzim Allah
Ta’ala senantiasa terlimpah bagi Sayyidina Muhammad, makhluk terbaikNya, para
keluarga dan sahabat, semuanya.
Wallaahu A’lam
Semoga bermanfaat.
Pekalongan, 8 Sya’ban 1435 / 6 Juni 2014
Semoga bermanfaat.
Pekalongan, 8 Sya’ban 1435 / 6 Juni 2014